Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, meninjau langsung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa (30/9), sehari setelah musibah robohnya musala tiga lantai pesantren tersebut. Kunjungan itu sekaligus menjadi bentuk empati pemerintah dengan menyerahkan bantuan senilai Rp610 juta.
Dalam kesempatan tersebut, Menag menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan perlunya penguatan standar pembangunan sarana pendidikan berbasis keagamaan. “Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga. Kementerian Agama akan mengatur ketentuan khusus terkait pembangunan pondok pesantren, madrasah, maupun lembaga pendidikan keagamaan lainnya,” ujarnya.
Menag menambahkan, Kementerian Agama akan memberi perhatian khusus terhadap kualitas pembangunan fisik pesantren. “Kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan. Kami ingin memastikan sarana pendidikan keagamaan benar-benar aman bagi para santri. Semoga ini yang terakhir. Mari bersama-sama memastikan pembangunan pesantren sesuai ketentuan yang berlaku agar aman bagi para santri,” katanya.
Selain itu, Menag menyebut para santri yang wafat dalam musibah ini sebagai syahid karena meninggal saat menuntut ilmu agama. “InsyaAllah mereka mendapat pahala syahid. Anak-anak ini ibarat malaikat kecil yang dipanggil Allah di tengah proses belajar,” ucapnya dengan haru.
Menag juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta Pemprov Jatim yang telah bergerak cepat dalam proses evakuasi dan penanganan korban.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Jatim, Syaikhul Hadi, yang mendampingi Menag, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada pesantren. “Musibah ini mengingatkan kita pentingnya memperhatikan standar keamanan. Kanwil Kemenag Jatim akan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar pembangunan sarana pendidikan di pesantren lebih terjamin,” ujarnya.
Hingga Selasa malam, proses evakuasi masih berlangsung. Sejumlah santri masih dirawat di rumah sakit, sebagian masih dalam pencarian, sementara tiga santri telah dinyatakan meninggal dunia.
calendar_today 2025-10-03
visibility 394
calendar_today 2025-10-02
visibility 396
calendar_today 2025-10-01
visibility 504
calendar_today 2025-09-30
visibility 384
calendar_today 2025-09-30
visibility 437
calendar_today 2025-09-30
visibility 852